Sukses

Melihat Keindahan Pencak Silat dalam Rupa Patung

Kunjungi pameran ini untuk melihat keindahan pencak silat dalam rupa patung.

Liputan6.com, Jakarta Untuk pertama kali di Indonesia bahkan di dunia akan ada pameran seni patung yang mengesplorasi ilmu bela diri pencak silat, menonjolkan kekayaan dan keanekaragamaan makna dari geraknya.

Pameran bertajuk `Ekspresi Keindahan Rasa dan Bentuk dalam Gerak Pencak Silat` diresmikan dan dibuka untuk umum pada tanggal 1 Agustus 2015 di Galeri Cipta III, Taman Ismail Marzuki. Pameran ini akan berlangsung selama 2 minggu hingga tanggal 15 Agustus dengan berbagai atraksi pencak silat.

Dengan membawa pencak silat ke ruang senirupa, pameran ini merupakan sebuah langkah pionir. Dalam kata pematung Dolorosa Sinaga yang juga salah satu penggagas pameran, "selama ini pencak silat tak pernah terpikirkan memilikipotensi kreatif bagi sumber inspirasi karya senirupa. Sedangkan dalam pencak silat ada elemen gerak, ada elemen bentuk, dan ada elemen rasa serta emosi yang diekspresikan. Gerakan-gerakan dalam pencak silat sangat kaya, seluruh tubuh adalah sebuah bangunan solid yang digerakkan dalam harmoni memiliki kekuatan fisik sekaligus juga keindahan gerak".

Seperti dikutip dari rilis media yang diterima Liputan6.com, pameran ini diikuti oleh 25 pematung/perupa yang berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Bali yang tertarik eksperimen dengan berbagai media dalam mengekspresikan pencak silat ke dalam idiom seni patung.

Perupa yang berpartisipasi di pameran ini adalah Dolorosa Sinaga, Inge Rijanto, Egi Sae, RW. Moeyadi, Taufan AP, Johan Abe, Hilman Syafriadi, Nanang Petrusi, Suryadi, Artherio, Jhoni Waldi, Dunadi, Martopo Waluyono, Ilham Rohadi, Cahyo Baskoro, Adhy Putraka Iskandar, Indra Gunadharma, Galang Aldinur Masabi, Muhammad Jundi, Handhika Ibnu Sanjaya, Dwi S. Wibowo, Tantio Adjie, Budi Santoso, Heru Siswanto, AC. Wicaksono.

Para seniman itu membawa wacana baru di mana terjadi lintas fertilisasi ide dan pengalaman di antara bidang seni beladiri dan seni rupa yang akan saling memperkaya dua-duanya. Yang tidak kalah penting kontribusi mereka dapat dibaca sebagai kepedulian untuk menyatakan peran sosial dan dukungannya terhadap gerakan pelestarian budaya pencak silat dan upaya untuk meningkatkan nilai apresiasi masyarakat akan relevansi pencak silat sebagai cerminan keanegaragamaan budaya Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

O’ong Maryono Pencak Silat Award

 O’ong Maryono Pencak Silat Award

 

Selain dengan partisipasi dalam pameran kolektif ini, kepedulian para pematung terlihat dengan nyata dari kesediaan menyumbang sebagian dari hasil penjualan selama pameran kepada O’ong Maryono Pencak Silat Award, sebuah program hibah yang diluncurkan tahun 2014 untuk mempromosikan pencak silat dengan mendukung kegiatan penelitian dan dokumentasi sesuai impiannya alm Guru O'ong Maryono (1953-2013).

Selama hidupnya, beliau berkiprah sebagai olahragawan dan pelatih yang berprestasi di tingkat nasional, regional dan dunia, mampun sebagai cendekiawan dengan meneliti dan menulis mengenai pencak silat termasuk buku "Pencak Silat Merentang Waktu" dan versi Inggrisnya "Pencak Silat in the Indonesian Archipelago" dan membuat terobosan-terobosan dalam pelestariaan dan pengembangan pencak silat.

Agar publik dapat kesempatan mengenali pencak silat secara lebih mendalam selama pameran agan diadakan pula pertujukan pencak silat, pertujukan teater dengan tema pencak silat dan latihan pencak silat terbuka untuk umum dengan jadwal sebagai berikut:

- Pertunjukan pencak silat setiap Senin, Rabu dan Jum’at, Pk. 19:00 – 20.00 WIB
- Lokarya pengenalan pencak silat, Sabtu dan Minggu, Pk. 10:00 – 12:00 WIB
- Teater Koma, 8 dan 9 Agustus, Pk 16:00 & 19:00 WIB

Kepanitian pameran ini melibatkan berbagai institusi yang selama ini telah dikenal secara konsisten melestarikan seni budaya Indonesia dan keragamannya maupun sanggar dan perguruan pencak silat. Mereka adalah Studio Somalaing, Cemara 6 Galeri-Museum, Teater Koma, Dewan Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, sanggar-sanggar Belantara Betawi dan perguruan Keluarga Pencak Silat Nusantara (KPSN).

Informasi lebih lanjut mengenai O'ong Maryono Pencak Silat Award dapat dilihat di www.oongmaryonopencaksilataward.org.

 

(bio/igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.