Sukses

Hari Raya Suluvi dan Nikmatnya Nasi Jaha

Nasi Jaha menjadi hidangan utama dalam tradisi perayaan Suluvi yang digelar tiap pasca lebaran.

Liputan6.com, Parigi Moutong Forum Komunikasi Pemuda Kampal (FKPK) kembali menggelar Hari Raya Suluvi, Rabu (29/7/2015). Ajang silaturahim antar umat pasca Idulfitri ini bertujuan untuk mempertahankan kuliner Nasi Jaha atau Nasi Bambu, sebagai salah satu kuliner khas Indonesia. 

Dalam perayaan yang sudah menjadi tradisi di masyarakat Parigi, seluruh masyarakat hadir dan terlibat langsung.

"Jika daerah lain punya makanan khas masing-masing, kami juga ingin mengangkat Nasi Jaha sebagai kuliner khas termasuk juga budaya yang dapat dipertahankan selamanya," ungkap Cen, Ketua FKPK saat ditemui awak Liputan6.com.

Cen menjelaskan, perayaan Suluvi diharapkan dapat mempererat persahabatan dan persaudaraan bahkan untuk saling mengenal antar satu warga dengan lainnya.

"Suluvi juga bertujuan untuk tetap menjaga tali silaturahim antar pemerintah dengan masyarakat, serta antar tokoh-tokoh agama, masyarakat, dan pemuda," ujarnya.

Ia berharap, Hari Raya Suluvi dapat terus berlanjut tidak hanya di kelurahan Kampal, tetapi meluas di seluruh kabupaten Parigi Moutong.

"Kedepannya, kami berharap Suluvi juga dilaksanakan di seluruh daerah. Mungkin juga bisa mulai dilaksanakan jajaran pemerintahan kabupaten Parigi Moutong," imbuh Cen.

Bupati Parigi Moutong Syamsu Rizal Tombolotutu mengapresiasi warga Kampal yang masih melaksanakan Hari Raya Suluvi.

"Saya bangga dengan warga Kelurahan Kampal yang ternyata masih mempertahankan Hari Raya Suluvi ini," kata Rizal dalam sambutan singkatnya.

Tradisi hari raya Suluvi di Parigi Moutong pasca lebaran

Dia mengimbau masyarakat untuk melepaskan benci dan dendam, terlebih lagi beberapa waktu terakhir ini di wilayah Parigi Moutong kerap terjadi bentrok antar kelompok warga yang tidak seharusnya terjadi.

"Melalui perayaan Suluvi ini mari kita jalin silaturahim agar tidak ada lagi benci dan dendam yang berlarut-larut. Saya juga ingin mengucapkan selamat Idulfitri, mohon maaf lahir batin," tutup Rizal sapaan akrabnya itu.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sulteng Longki Djanggola memaknai Nasi Jaha sebagai simbolisasi kesejahteraan dan kemakmuran bersama.

Melalui Suluvi, lanjut Longki, masyarakat bisa berkumpul untuk saling maaf memaafkan dan tidak semata oleh warga di kelurahan Kampal saja.

"Ada baiknya perayaan Suluvi tidak hanya dikunjungi warga Kampal saja tetapi semua lapisan masyarakat Parigi Moutong. Dengan begitu persaudaraan semakin erat terjalin," ujar Longki.

Terkait usulan ketua FKPK, Longki sangat setuju serta mengimbau jajaran pemkab Parigi Moutong untuk melaksanakan Suluvi yang dimulai tahun depan.

Sebelum menutup acara, Longki didaulat membelah Nasi Jasa sejaligus mencicipi kuliner berbahan dasar beras ketan putih itu. (Dio Pratama/Ibo)

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini