Sukses

Kemenpar Siapkan Langkah Pulihkan Pariwisata Indonesia

Erupsi tiga gunung berapi yang masih terjadi hingga saat ini mengakibatkan menurunnya angka kunjungan wisata ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata akan bekerja ekstra menghadapi dampak semburan abu vulkanik dari tiga gunung berapi aktif di Indonesia. Gunung Raung, Gunung Gamalama, dan Gunung Sinabung masih terus erupsi hingga saat ini, dan mengganggu jadwal penerbangan dari dan menuju berbagai objek wisata, seperti Bali dan Lombok.

Menurut data yang dirilis Kementerian Pariwisata, Jumat (24/7/2015), dampak pariwisata yang terjadi cukup signifikan. Dari jumlah sekitar 8,5 juta orang wisatawan nusantara yang berkunjung ke Bali, 15% diantaranya menggunakan transportasi udara. “Karena itu, ketika abu vulkanik Gunung Raung mengganggu penerbangan ke Bali, kami betul-betul kelabakan. Ini situasi krisis bagi pariwisata nasional,” kata Iqbal Alamsyah, Ketua Tim Crisis Center Kemenpar.

Sementara itu potensi kehilangan devisa dari wisman yang berkunjung ke Indonesia tercatat lebih tinggi, mengingat wisman lebih banyak menggunakan transportasi udara. Tercatat rata-rata pengeluaran per kunjungan wisman tahun 2014 adalah 1.183 USD/ hari. Maka potensi kehilangan devisa dari pariwisata sudah lebih dari Rp1,4 Triliun.

Lebih jauh Iqbal menjelaskan, Kemenpar terus mengantisipasi secara maksimal. Beberapa langkah sudah dilakukan, seperti salah satunya membuat sistem monitoring yang mengintegrasikan semua informasi yang berasal dari media cetak, online, televisi, dan sosial media.

Upaya lain adalah dengan menangani ribuan penumpang yang tertunda atau bahkan gagal berangkat kepada stakeholder, serta membangun pusat-pusat crisis centre di sejumlah bandara yang terkena dampak langsung erupsi ketiga gunung tersebut. Ke depan Kementerian Pariwisata akan bekerjasama dengan berbagai stakeholder merancang satu program bersama, tidak hanya untuk wisatawan nusantara tapi juga wisman, agar pariwisata Indonesia kembali berjaya. (Ibo/Bio)

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.