Liputan6.com, Jakarta 'Negara Yang Benci Wisatawan' ungkapan ini kini disematkan pada kota terluas ke-2 dispanyol, Barcelona. Warganya merasa terganggu dengan jumlah wisatawan yang membludak. Menindaklanjuti hal itu, walikota Barcelona telah berhenti memberikan izin terkait akomodasi wisata, termasuk hostel, hotel, apartemen liburan dan sewa rumah milik pribadi.
Lebih dari 7 juta orang mengunjungi Barcelona setiap tahunnya. Angka ini 5 kali lipat dari pengunjung 20 tahun yang lalu. Wisatawan datang untuk melihat atraksi terkenal seperti Antoni Gaudi Sagrada Familia, Park Guell dan Las Ramblas.
Baca Juga
Liburan Sambil Melestarikan Lingkungan, Pilih Akomodasi yang Mengutamakan Pariwisata Berkelanjutan dan Pengurangan Limbah
Perputaran Ekonomi Saat Libur Lebaran Capai Rp369,8 Triliun, Rata-Rata Pengeluaran Wisata Rp 2,3 Juta
Airbnb Larang Pemasangan CCTV di Dalam Akomodasi, Wajib Dicabut Maksimal 30 April 2024
Pejabat di Balai Kota Barcelona mengatakan bahwa penghentian lisensi salah satu akomodasi wisata baru adalah sebagai upaya membuat rencana pariwisata yang berkelanjutan. Rencana ini akan mengurangi pembangunan pada daerah populer untuk mengakomodasi wisatawan, dan memindahkannya merata ke seluruh daerah di Barcelona.
Advertisement
Pemerintah mengatakan akan mempelajari kapasitas akomodasi yang ada serta kota-kota lainnya agar menaikkan kualitas Barcelona di mata wisatawan sekaligus menjaga kenyamanan 1,6 juta penduduk yang mengeluh bahwa kota ini kehilangan kedamaiannya karena wisatawan.
Penghentian ini akan mempengaruhi sekitar 30 proyek hotel dan penginapan yang saat ini sedang diproses, termasuk rencana untuk mengubah Torre Agbar, yang terlihat mirip dengan Gherkin London, menjadi sebuah hotel.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.