Ramadan Runway, Hadirkan Koleksi Busana Muslim Desainer Lokal

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan industri busana muslim di Indonesia tak lepas dari peran para pelaku industri mode yang terus mengeksplorasi kereativitas dalam menciptakan beragam desain busana muslim. Mode ini juga disesuaikan dengan selera konsumen lokal maupun internasional.  Dari sisi ekonomi, kebutuhan akan busana muslim di pasar lokal yang tinggi, dan semakin tinggi saat memasuki bulan Ramadan, masih belum bisa digarap secara optimal.

Melihat hal itu, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) bekerjasama dengan pusat perbelanjaan Kota Kasablanka dan didukung oleh Sariayu Marta Tilaar kembali menggelar event Ramadan Runaway untuk ke-3 kalinya. Acara tersebut dibuka pada tanggal 3 Juli 2015 di Atrium Kasablanka, dan akan berlanjut hingga 2 Agustus 2015 mendatang. Sebanyak 75 desainer dan brand busana muslim hadir pada acara ini dalam bentuk fashion show, bazaar, talkshow dan kompetisi.

Taruna K. Kusmayadi, selaku penasehat APPMi mengatakan "Semakin banyak pemain di sektor busana muslim yang berkualitas, dipastikan kompetisi akan semakin tinggi sehingga mereka semakin teruji. Jika berhasil diterima di pasar lokal akan mempermudah untuk ekspansi ke pasar Internasional" tuturnya. Ramadan Runaway ini juga merupakan langkah kecil yang konkret untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat busana muslim dunia.

Hal senada juga disampaikan oleh Euis Saedah selaku Direktur Jendral Direktorat Industri Kecil dan Menengah Kementrian Perindustrian, "Dengan adanya Ramadan Runway semoga dapat menggugah masyarakat, bukan hanya pengguna hijab saja, untuk bangga memakai produk buatan Indonesia. Sekaligus memacu para pelaku usaha ini untuk terus berkarya agar gaya fesyen Indonesia dapat diterima disemua kalangan.

Beberapa desainer yang berpartisipasi dalam Ramadan Runway kali ini adalah Deden Siswanto, Jenny Tjahyawati, Sofie, Irna La Perle, Rya Baraba, Yemy Sudibjo, Dian Pelangi, Ria Miranda, dan lain sebagainya.

(mit/bio)