Sukses

Desa Woloan, Markas Pembuat Rumah Tradisional Minahasa

Ingin membeli rumah tradisional Minahasa? Di sini tempatnya.

Liputan6.com, Jakarta Suara getokan palu dan serutan mesin potong kayu makin santer terdengar saat memasuki kawasan Desa Woloan. Sepanjang bantaran jalan di desa yang berada di Kecamatan Tomohon Barat, Sulawesi Utara, ini dipenuhi rumah adat Minahasa setengah jadi, di sekitarnya penuh dengan onggokan kayu. Dari tempat itu, sekelompok orang tampak sibuk dengan perkakasnya.

“Rumah-rumah ini dibuat untuk dijual, bukan untuk dihuni sendiri. Dari ujung ke ujung ini semua rumah dijual,” begitu ungkap Fari, salah seorang pengrajin rumah adat Minahasa saat ditemui Tim Liputan6.com yang ditulis pada Jumat (12/6/2015).

Lebih jauh Fari menjelaskan Desa Woloan merupakan markas pengrajin rumah adat Minahasa. Rumah-rumah adat Minahasa ini dibuat dengan menggunakan kayu besi sebagai bahan baku utamanya. Bahan baku kayu besi ini dipasok dari kawasan Kabupaten Bolaan Mongondow.

Desa pembuat rumah tradisional Minahasa

Jika ingin membeli, harus melalui proses pemesanan terlebih dahulu, untuk membicarakan ukuran dan motif pahatan yang akan digunakan. Pembeli yang masih berada di kawasan Minahasa, rumah akan dibawa dengan menggunakan truk. Rumah yang sudah disepakati untuk dibeli kemudian dibongkar kembali, dan dipasang di lokasi yang diinginkan oleh pembeli.

Rumah adat Minahasa umumnya mempunyai dua tangga, di bagian kiri dan kanan. Tiang utama rumah disebut Ari’i, pada bagian atasnya terdapat pintu masuk. Di bagian badan rumah terdapat jendela atau yang disebut dengan tetemboan, pada bagian inilah disemat ukiran berupa gambar bunga, atau sesuai keinginan si pembeli.

Yang menarik dari rumah adat Minahasa adalah konstruksinya yang melintang atau dikenal dengan nama Sumpeleng. Bagian-bagian rumah dibuat terhubung dengan Sumpeleng, sehingga membentuk pondasi rumah yang kokoh. Jika terjadi gempa, rumah tradisional ini hanya akan bergeser tanpa roboh. Tak heran jika rumah ini kerap diminati oleh turis asing yang datang ke Desa Woloan, bahkan Fari mengaku banyak order dari orang Singapura, Filipina, dan Jepang. (Ibo/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini