Sukses

Miniatur Rumah Dayak Buatan Ari Pardi Tembus Singapura

Pesanan untuk rumah adat Dayak buatan Ari Pardi datang dari mancanegara.

Liputan6.com, Pontianak Ari Pardi. Di usianya yang masih muda, semangatnya luar biasa. Ia merupakan pembuat kerajinan tangan miniatur khas Kalimantan Barat (Kalbar). Pria berumur 28 tahun ini dengan tekun dan ulet membuat kerajinan untuk cinderamata.

Usaha kerajinan tangan Ari terletak disebuah gang kecil, yakni di  Jalan Adi Sucipto Gang Haji Kasim No.72, Kelurahan Bangka Belitung Laut, Pontianak.  ‘Kerajinan Tangan Usaha Mandiri’, tulisan ini terpampang di sebuah papan di sana.

“Per minggu 100 buah miniatur saya buat.  Ada rumah adat yang jumlahnya 70-80. Antara lain rumah adat Melayu, rumah adat Dayak, dan yang lainnya. Itu pesanan biasa. Yang miniature rumah  Dayak banyak yang pesan. Ada juga instansi pemerintah yang pesan,” ucap Ari ketika dijumpai di gerai miliknya, Senin (1/6/2015).

Harga miniaturnya bervariasi. “Rp 25 ribu untuk miniatur Tugu Khatulistiwa ukuran kecil. Ukuran yang besar harganya Rp150 ribu. Rumah adat Dayak Ukuran kecil Rp35ribu dan ukuran besarnya Rp200 ribu. Miniatur Perisai Rp200 ribu. Miniatur perisai kecil Rp100 ribu. Miniaiatur keraton Rp350 ribu. Miniatur rumah adat melayu ukuran besar Rp250 ribu” jelas Ari.

Pesanan untuk kerajinan yang dibuatnya tak hanya dari dalam negri tapi juga dari Negara tetangga. “Banyak yang pesan dari Malaysia, Singapura. Seminggu sekali pesan miniatur rumah adat Dayak,” kata Ari. Ketika ditanya soal omset? Ari berkata,”Omsetnya Rp 30 juta dalam sebulan. Pegawainya yang tetap 3 orang. Yang Bantu-bantu ada 3 orang”.

Ari mengaku, awalnya ia hanya melihat bapak kandungnya membuat miniature. “Dari tahun 1986 dari bapak yang ngajarin saya. Lihat-lihat dulu bapak saya. Ikut-ikut, dan akhirnya saya tertarik. Kerjanya juga asyik,” ujar Ari.

“Membuat kerajinan ini salah satu pelestarian juga. Dari kecil ikut bapak terus bantu-bantu ini sampai sekarang. Bahan kayu jelutung, kaca, kain beludru, triplek, aluminium, lem, itu bahan baku pembuatan miniatur,” ungkapnya.

(Raden AMP/Bio)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.