Warga Jogja Antusias Lihat Ogoh-Ogoh

Liputan6.com, Yogyajarta Ribuan masyarakat antusias melihat kirab Ogoh-ogoh di Malioboro sebagai rangkaian acara dari perayaan Nyepi tahun 1937 (2015). 18 grup ikut ambil bagian dalam kirab ogoh-ogoh yang pertama kali di Jogjakarta. Ada 12 ogoh-ogoh melintas di Malioboro pukul 16.00 wib.  12 ogoh-ogoh ini ditunggu warga sejak pukul 13.00 wib. Salah satu pengunjung Donny Saputra warga Pelemsewu, Panggungharjo Sewon Bantul mengaku sudah tidak sabar melihat ogoh-ogoh memperingati hari Raya Nyepi 2015. Ia sangat antusias dan bangga dengan kirab ogoh ogoh yang baru dilakukan pertama kali di Jogja dalam rangkaian hari Nyepi. "Udah dari siang tadi nungguinnya katanya nunggu pak jokowi pulang dulu baru dimulai. Tapi ini bentuk keragaman di kota Jogja ya dan kita bangga," ujarnya di Malioboro.

Sementara itu I ketut Idep S, Koordinator Kirab mengatakan jika kirab ogoh-ogoh ini baru pertama digelar di Jogja. Nantinya acara ini akan digelsr setiap tahunnya. "Kita sedang cari polanya seperti apa kedepan. Ini yang pertama," ujarnya.

Nantinya ogoh-ogoh yang dikirab di Malioboro ini akan dibawa ke Pura Banguntapan untuk dikirab lagi. Setelah itu seluruh ogoh-ogoh akan dibaksr di Pura Banguntapan. "Ya ini sudah ditunggu warga sekitar pura jadi nanti dikirab sekali lagi trus dibakar agar besok sewaktu nyepi sudah tidak ada lagi kekotoran dan hambatan lagi," ujarnya.

Sementara itu Ari Sudana salah satu pembawa Ogoh Buta putih mengatakan jika pembuatan ogoh-ogoh dari kertas semen dan rangkaian batang bambu ini memakan biaya sebanysk 5 juta rupiah. Pembuatan ogoh ogoh ini memakan waktu 1 bulan.

"Buta putih ini Salah satu tokoh pewayangan adiknya rahwana dalam cerita pewayangan ramayana. Ini tokoh jahat ya. Agar manusia tidak meniru kejahatan dalam tokoh itu," ujarnya. (fth/Liz)