Sukses

Tiga Gubernur Sepakati Pengelolaan Geopark Gunungsewu

Tiga Gubernur dan Tiga Bupati berkumpul di Yogyakarta untuk membahas kesepakatan bersama tentang pengembangan dan pelestarian Geopark Gunung

Liputan6.com, Yogyakarta- Tiga Gubernur dan Tiga Bupati berkumpul di Yogyakarta untuk membahas kesepakatan bersama tentang pengembangan dan pelestarian Geopark Gunung Sewu. Gunung Sewu berada di tiga area yaitu Kabupaten Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan dengan luas 1.802 km2. Geopark sendiri merupakan kawasan geografis dimana situs-situs warisan geologi menjadi bagian dari konsep perlindungan, Pendidikan dan pembangunan berkelanjutan.

Tiga Gubernur yang berkumpul di bangsal kepatihan kompleks Kepatihan Jogja hari ini menyepakati tentang tujuh point ruang lingkup kesepakatan bersama di antaranya kelengkapan dokumen adminitrasi dan pengembangan pariwisata dan pendidikan. Oleh karena itu kesepakatan ini juga melibatkan tiga kementrian yaitu Kementrian ESDM, Kementrian Pariwisata dan Kementrian Pendidikan. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan jika Gunungsewu bisa dijadikan Geopark dunia melalui keanggotaan Geopark Global UNESCO.

Sebelumnya pada bulan  Juni 2014 telah dilakukan penilaian oleh tim asesor UNESCO dan menghasilkan penilaian keanggotaan Geopark UNESCO masih ditunda karena salah satunya belum optimalnya aspek kelembagaan pengelolaan. Usai penandatanganan ini harapannya Geopark Gunungsewu dapat dikenal dunia.

"Membuat rencana detail untuk itu pemanfaatannya. Bagaimana untuk riset bagaimana untuk pariwisata. Lalu kita dorong agar mendapatkan pengakuan itu. Kalo sudh disampaikn maka kita gemakan ke seluruh dunia kalo kita punya tempat yang sangat bagus dan luar biasa ini," ujar Ganjar di Kepatihan Selasa (17/2/2015).

Ganjar berharap jika usaha tiga daerah dengan kesepakatan pengelolaan bersama ini tercapai maka masyarakat sekitar akan menikmati nilai ekonomi melalui pariwisata maupun riset. Ganjar berharap tidak hanya kelas lokal baik pengunjung Geopark Gunungsewu tapi juga kelas internasional.

"Bisa memberikan nilai tambah sehingga nilai manfaatnya bisa diambil masyarakat situ. Bisa usaha kemakmuran saya brrmimpi akan banyak yang datang kesitu tidak hanya pariwisata juga ada riset disitu. Kelasnya ga hanya indonesia tapi International," ujarnya.

Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan jika penandatangan kesepakatan ini dapat menjadi model pengelolaan alam. Pada pengelolaan alam ini berdasarkan pada tiga pilar yaitu Konservasi, Pendidikan dan penumbuhan nilai ekonomi lokal melalui kegiatan pariwisata.

"Gunungsewu dikembangkan sebagai upaya  pengelolaan pelestarian warisan alam oleh masyarakat setempat dan pemerintah daerah untuk tujuan wisata, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan," ujarnya.

Sultan juga mengatakan jika kegagalan menjadi keanggotaan Geopark Global UNESCO akan jadi tantangan tersendiri bahwa Indonesia mempunyai Geopark yang luar biasa.

"Dari pengalaman kegagalan Geopark Gunungsewu ke Geopark Global UNESCO yang mengalami penundaan saat ini menjadi tantangan kita bersama untuk melakukan pembenahan beberapa perayaratan tersebut yang bisa kita penuhi," ujarnya.

Saat penandatanganan kesepakatan bersama pengembangan dan pelestarian Geopark Gunungsewu dihadiri Kepala Badan Geologi ESDM Surono, Gubernur Jatim Sukarwo, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Bupati Gunungkidul, Bupati Wonogiri dan Bupati Pacitan. (Fathi Mahmud/Ars)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini