Sukses

Bali dan Jakarta Digarap Jadi Destinasi MICE Kelas Dunia

Menteri Pariwisata, Arief Yahya lirik Bali barat dan Bali utara jadi destinasi MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibiton).

Liputan6.com, Jakarta Selain Jakarta, Bali adalah kota yang terus digarap oleh Kementerian Pariwisata untuk menjadi destinasi MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibiton) kelas dunia agar mampu menarik target 20 juta wisatawan mancanegara (wisman).

Seperti yang dilansir dari Indonesia.Travel, Selasa (3/2/2015), Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam rangkaian kunjungannya di Bali menyebutkan bahwa kegiatan MICE di Bali sudah maju. Akan tetapi, dari sisi fasilitas Bali hingga kini belum memiliki Convention hall besar yang mampu menampung 50-100 ribu orang.

"Ini menjadi tantangan bagi pelaku bisnis MICE di Bali. Convention hall kapasitas 100 ribu orang baru akan dibuka di Jakarta dalam waktu dekat ini, lokasinya di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD)", kata Arief Yahya dalam diskusi dengan Bali Tourism Board dan pelaku industri wisata.

Menurut hasil riset ICCA (International Congress & Convention Association), Bali dan Jakarta layak dikatakan sebagai existing destination berdaya saing internasional untuk MICE karena beberapa faktor, yaitu: (1) Memiliki bandara internasional dan direct fligt puluhan kota di dunia; (2) Memiliki ratusan atraksi wisata, tempat hiburan, restoran standar nasional dan internasional, serta pusat perbelanjaan; (3) Memiliki ratusan hotel berbintang dengan standar internasional; (4) Memiliki fasilitas meeting yang mampu menampung lebih dari 10 ribu orang; (5) Memiliki pengalaman yang baik sebagai tuan rumah berbagai meeting dan event internasional; (6) Infrastruktur yang cukup baik; (7) Memiliki berbagai pemain industri MICE.

Bali sudah lama dikenal dunia sebagai best destinations in the world karena mempunyai keunggulan tiga hal, yakni budaya (culture), alam alam (nature), dan pelayanan (hospitality).

Pengembangan produk wisata yang mengandalkan kekuatan culture memiliki porsi sekitar 60%, nature sebesar 35%, sedangkan manmade dikembangkan sebagai wisata MICE dan event, wisata olahraga, dan wisata kawasan terpadu (integreted resort) porsinya sebesar 5%.

Dalam pengembangan MICE di Bali saat ini masih terpusat di Bali selatan sementara pariwisata MICE di Bali utara belum terjamah sama sekali. Oleh karena itu, Menpar Arief Yahya lebih akan melirik pengembangan pariwisata di Bali barat dan atau utara.

Lebih lanjut, menurut Arief, Bali bagian barat dan utara memiliki potensi pariwisata yang sangat besar terutamanya taman nasional. Sebut saja Taman Nasional Bali Barat yang telah menjadi daya tarik pariwisata bahari seperti di Pulau Menjangan dan Pemuteran. Pengembangan wilayah ini ke depannya pula diharapkan memicu dan turut mengangkat daerah tetangganya seperti Banyuwangi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.