Sukses

Kemeja Kotak Jokowi Redup, Kemeja Putih Blusukan Kini Jadi Tren

Kemeja putih blusukan kini jadi tren gantikan kemeja kotak-kotak Jokowi.

Liputan6.com, Solo Jokowi effect berpengaruh dalam tren busana. Jika sebelumnya kemeja kotak-kotak Jokowi sempat menjadi tren, kini tren fesyen beralih menjadi kemeje putih blusukan. Tren ini pun rupanya mulai beralih sejak November lalu.

Adalah Suparto, pemilik Arjuna Taylor yang beralamat di Jalan Ahmad Yani No 1, Gilingan, Solo. Suparto merupakan penjahit langganan dari Presiden Jokowi di Solo.

"Tren baju kotak sudah mulai beralih, sejak Pak Jokowi dilantik jadi Presiden, " ujar Suparto di Solo,

Diakui Suparto, antrian pesanan baju putih blusukan itu sudah banyak. Antrian pesanan mayoritas dari instansi pemerintahan. Menurut kabar yang ia terima, sejumlah instansi mulai menerapkan kemeja putih sebagai salah satu seragam dinas.

"Yang sudah pesan itu dari IAIN Surakarta, di bawah Kemenag. Kemudian dari BPN Solo, Balai Besar Bengawan Solo yang ada di bawah Kementrian PU, " jelasnya.

Meski dijadikan sebagai seragam, tetapi tak ada instruksi langsung dari Presiden Jokowi untuk menggunakannya sebagai kewajiban. Ia berpendapat jika penggunaan seragam putih itu tak terlepas dengan kebiasaan Jokowi mengenakan kemeja putih.

"Selain instansi ada juga dari personal dan kalangan kepala daerah. Nah, kemungkinan gini, Pak Jokowi itu kan biasa pakai baju putih, mungkin mereka yang ingin ketemu Pak Jokowi itu merasa pakewuh jika menggunakan jas. Pun jika menggunakan batik, Pak Jokowi juga belum tentu pake batik, " ujar Parto.

Diungkapkan Parto, bulan lalu, ia sudah merampungkan pesanan 600 pieces. Saat ini, ia hendak mengerjakan pesanan lagi sebanyak 600 pieces.

"Yang pesen baju putih sudah ada seratusan. Kalau harganya cuma Rp 125.000. Seperti harga yang saya terapkan untuk Pak Jokowi. Harganya juga sama, " tutur Suparto.

Diakui Suparto, pembuatan kemeja putih blusukan ini terbilang gampang-gampang susah. Gampang karena cutting simpel, tetapi susah untuk pencarian bahan.

"Ini bahannya 100 persen dari katun. Kalau cari di toko kain adanya cuma kain seragam sekolah. Makanya saya pesan dari pabrik langsung, " akunya. (Reza Kuncoro/Ars)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini