Sukses

Konser Natal `Spirit of the Season`, Kado Spesial di Akhir 2014

Di akhir tahun 2014, konser klasik Natal `Spirit of the Season` menjadi sebuah kado yang spesial.

Liputan6.com, Jakarta Masih selang beberapa waktu sebelum 25 Desember 2014 tiba. Namun feel Natal selalu sudah mengucapkan salam jumpa sejak bulan ke-12 ini dimulai. Mereka yang hadir di Ciputra Artpreneur, Jakarta, pada Sabtu malam, 6 Desember 2014, menjadi bagian dari Christmas feeling yang hadir dalam bentuk pertunjukan musik bertajuk `Spirit of the Season`.

Sambil memegang sebuah buku penjelasan konser berisi daftar lagu dan para musisi, tamu-tamu menaiki tangga untuk memasuki ruang besar berbalkon dengan bentuk lengkung cekung menghadap panggung. Di antara alat-alat musik yang sudah tersusun di area berdekorasi surai-surai hias yang menggantung, sebuah piano hitam dan harpa membawa aura musikalitas klasik nan kuat.

Redup lampu sekitar pukul 19.45 WIB, personel orkestra dan paduan suara telah menempati posisinya masing-masing. Penggal demi penggal lagu `O Come All Ye Faithful` terasa begitu magical berhias sedikit aksen alterasi nada miring pada bagian tertentu menjadi pembuka konser yang diselenggarakan oleh The Resonanz Music Studio ini.



Pada gerak naik turun tangan Avip Priatna sang konduktor, dinamika komposisi lagu Natal berbagai aransemen mengalir. Avip mendirikan The Resonanz Music Studio, sebuah badan pendidikan musik klasik, pada tahun 2007 sebagai bagian terkait dari Jakarta Concert Orchestra (terbentuk tahun 2002 dengan nama Jakarta Chamber Orchestra) dan Batavia Madrigal Singers di mana ia menjadi Music Directornya.



Di antara tamu yang duduk di bagian depan, tampak sosok Toeti Heraty, pendiri Jakarta Concert Orchestra yang juga pelopor Department Filsafat, Universitas Indonesia. Tepuk tangan penonton untuk lagu pertama segera disusul dengan penampilan Mezzo-Sporanist Heny Janawati membawakan `O Little Town of Betlehem`. Mengenakan bustier top dengan padanan long skirt berwarna senada, Heny Janawati menyuntikkan suasana opera melalui vokalnya di lagu dengan iringan simfoni bergaya lebih `minimalis` ini.



Sebuah atmosfer musik lain hadir melalui lagu `Go Tell It on the Mountain` yang dilantunkan oleh suara berwarna berat dari solois Elizabeth Dwi Purna. Dengan rambut ditata keriting megar dan berbusana biru berkilauan, olah suaranya berhasil padan dengan iringan musik yang mengingatkan pada era Swing 1950-an.



Ada berbagai variasi-variasi manis yang membuat konser klasik Natal ini mampu menjaga mood penonton hingga fokus perhatian tak beranjak dari panggung. Selain pada beberapa karya – misalnya pada lagu `Hark the Herald Angels Sing` di mana Baritonist Hari Santosa berkolaborasi dengan 50 anggota Batavia Madrigal Singers – memang disuguhkan wajah grandeur dari genre klasik, beberapa karya lain menampilkan profil lain dari wajah musik asal Eropa ini.



Contohnya adalah lagu `Frosty the Snowman` yang dibawakan oleh The Resonanz Children Choir dan `Deck the Hall` oleh trio Batavia Madrigal Divo yang mengenakan topi Santa Claus saat tampil. Dua performance itu menunjukkan bagaimana musik klasik juga punya jiwa yang funny dan cute dan as natural as a dancing child. Semua jenis feel dari musik klasik ini terangkum dalam penampilan piano solo dari Mauro Goia – pihak House of Piano yang merupakan salah satu sponsor acara ini – dengan lagu Joyful.



Sebanyak lebih dari 20 lagu dimainkan dalam konser musik yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation ini. Bukan sekadar memberi hiburan Natal, konser ini juga ditujukan agar masyarakat Indonesia semakin dekat dengan musik klasik. “Selain menyuguhkan hiburan yang istimewa, kami berharap konser Spirit of the Season juga mendekatkan musik klasik dengan masyarakat Indonesia,” ujar Avip Priyatna, seperti dikutip dari rilis media yang dibagikan sesaat sebelum konser dimulai.



Sampai sekitar pukul 21.45 WIB, 40 musisi Jakarta Concert Orchestra membawakan lagu-lagu baik secara instrumental ataupun bersama suara dari para solois, trio, duet, The Resonanz Youth Choir, The Resonanz Children Choir, dan Batavia Madrigal Singers. Mengenai 2 grup terakhir, ada prestasi-prestasi yang perlu disebutkan.

Pada tahun 2013, Batavia Madrigal Singers berhasil menjadi finalis dari European Grand Prix for Choral Singing di mana hal tersebut dimungkinkan karena pada tahun 2012, paduan suara itu merupakan juara umum International May Choir Competition `Prof. Georgi Dimitrov` yang merupakan salah satu dari 6 komite penyelenggara European Grand Prix. Tak kalah hebat dengan kategori seniornya, The Resonanz Children Choir menyabet gelar Grand Champion di 10th Cantemus International Choir Festival yang diselenggarakan di Hungaria pada Agustus 2014.



Lagu `I'll be Home for Christmas` oleh Solois sopran Isyana Sarasvati hingga `Have Your Self a Merry Little Christmas` dari paduan suara yang mengenakan cape warna silver metalik mengukuhkan akhir tahun ini dengan atmosfer Natal yang warm, homey, romantic, dan reflective. Beberapa lagu bertema kemanusiaan, contohnya lagu `Imagine` yang tampil heavenly dan syahdu melalui murni vokal tanpa instrumen, semakin memperdalam nuansa refleksi akhir tahun ini.

Ditutup penampilan semua personil membawakan lagu `Joy to the World`, konser klasik Natal `Spirit of the Season` yang dipimpin oleh Avip Priatna - alumni University of Music and Performing Arts, Austria, dan Best Conductor at 34th International May Choir Competition `Prof. Georgi Dimitrov` Bulgaria - sukses menjadi kado spesial di akhir tahun 2014.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.