Sukses

Paradoks Wifi di Koleksi Ubiquitous Mod dari Label Number 1

Fashion show tunggal label Number 1 bertajuk `Ubiquitous Mod` terdiri dari 3 tema. Salah satunya adalah `Wifi`.

Liputan6.com, Jakarta Berdiri sejak tahun 1980, Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budiharjo sudah mencetak nama-nama besar insan fesyen Indonesia. Beberapa di antaranya adalah desainer Sebastian Gunawan, Chenny Han, Sofie, Denny Wirawan, dan lain sebagainya.

Sebagai sarana bagi alumni-alumninya untuk terjun langsung ke dunia fesyen, sekolah ini meluncurkan label Number 1 pada awal tahun 2013. Jumat, 3 Oktober 2014, di The Hall Senayan City, Number 1 menyelenggarakan show tunggal pertamanya yang bertajuk Ubiquitous Mod.

“Tema Ubiquitos Mod diambil dari kehidupan sehari-hari masyarakat kota metropolitan. Lifestyle kota metropolitan adalah apa yang digarap di tema ini,” jelas sang pendiri sekolah, Susan Budihardjo. Dalam pagelaran busana ini, tema besar Ubiquitous Mod ini terbagi menjadi 3 tema lainnya. Salah satunya adalah tema Wifi yang dirancang oleh Bogha Yasyurun, Afina Meyandra, dan Clara Sugandi.

Selasa (14/10/2014), Liputan6.com berkesempatan untuk bertandang ke LPTB Susan Budihardjo yang terletak di kawasan Cikini, Jakarta. Siang itu, lantai 2 gedung sekolah sudah disiapkan untuk presentasi fesyen koleksi Wifi. Seorang dari tiga model yang ada mengenakan hiasan kepala bergambar logo wifi.

Hiasan serupa menempel pada crop top lengan gelembung yang dipasangkan dengan celana panjang warna hitam putih. Potongan lengan gelembung juga ditemui pada 2 rancangan Wifi lainnya. Yang satu ada di loose shirt yang padu dengan hot pants putih dan jaket hitam yang diikat selempang, sementara lengan gelembung lainnya ada di outerwear hitam yang membalut print crop top.

Diwawancara seusai presentasi, tim desainer Wifi ini menjelaskan “Salah satu fungsi internet adalah mendekatkan orang yang berjauhan. Tapi di satu sisi dapat dilihat pula bahwa internet dapat menjauhkan seseorang dari orang-orang sekitarnya. Itulah inspirasi dari koleksi wifi ini”.

Melihat koleksi Wifi, kesan yang begitu terasa dari rancangan-rancangan itu adalah kesan futuristik nan dingin dari kehidupan kaum urban yang terputus dari suasana sekitar karena tengah terkoneksi dengan orang-orang jauh (paradoks Wifi). Garis-garis tegas dari potongan-potongan koleksi itu menghadirkan nuansa maskulin yang cukup jelas pada busana-busananya.

Terjun langsung di industri fesyen Indonesia melalui label almamater Number 1, Bogha Yasyurun, Afina Meyandra, dan Clara Sugandi melihat bahwa Dunia fesyen Indonesia itu menggeliat dengan banyak fashion show di dalamnya. Ketiga desainer muda ini berharap agar Number 1 bisa dikenal oleh banyak orang dan disukai masyarakat sehingga menjadi sebuah sumbangsih bagi dunia fesyen Indonesia.

Optimisme dicurahkan Susan Budihardjo kepada para desainer Number 1 untuk menjadi pemain serius di ranah fesyen Indonesia. “Saya selalu berharap dunia fesyen Indonesia dapat dipegang oleh desainer-desainer dalam negri, terkhususnya adalah lulusan sekolah ini. Saya optimis dengan hal itu karena beberapa desainer ternama Indonesia berasal dari sekolah ini.” Ucap Susan yang kala itu hadir mendampingi para lulusan sekolahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini