Sukses

Dikecam Kostum Ebola Saat Halloween

Apa jadinya jika pada malam Halloween ada yang mengenakan pakaian kontroversial seperti pakaian teroris dan pelindung Ebola?

Liputan6.com, Jakarta Halloween merupakan tradisi yang berasal dari Irlandia dan terkenal terutama di Amerika Serikat. Halloween sendiri dirayakan pada malam 31 Oktober. Pada perayaan ini, orang berbondong-bondong menggunakan kostum setan atau penyihir. Tetapi, apa jadinya jika ada yang mengenakan pakaian kontroversial, misalnya pakaian teroris?

Hal ini terjadi di salah satu wilayah Amerika Serikat. Dalam foto yang tersebar di di media sosial, terlihat ada beberapa orang yang berniat merayakan Halloween dengan pakaian bak teroris.

"Dimana pesta Halloween... ISIS akan di sana," tulis keterangan pada foto tersebut.

Selain bergaya teroris, pakaian lain yang cukup kontroversial adalah pakaian pelindung Ebola.

Salah satu pengecer pakaian-pakaian kontroversial tersebut adalah BrandOnSale. Selain pakaian pelindung Ebola, kostum kontroversial lain yang dijual mereka adalah kostum anak-anak berbentuk marijuana.

Penjualan kostum kontroversial tersebut kemudian menuai banyak kritik. Sementara masyarakat Afrika sedang berjuang melawan Ebola, BrandOnSale justru mendapat keuntungan dari pakaian tersebut.

Menanggapi hal itu, CEO BrandOnSale menanggapinya dengan ringan. "Orang-orang suka mengenakan pakaian yang sedang trendi, termasuk saat Halloween" kata CEO BrandOnSale, Jonathan Weeks.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.