Sukses

Raih Kota Batik Dunia, Yogya Harus Punya Studi Tentang Batik

Meraih predikat sebagai kota batik dunia, Yogyakarta diharapkan memiliki studi tentang batik.

Liputan6.com, Yogyakarta- World Craft Council atau Dewan Kerajinan Dunia telah menetapkan Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia di Dongyang, Zhejiang Tiongkok. Penobatan Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia diberikan saat acara pembukaan WCC mulai 18-22 Oktober 2014. Praktisi seni dan Filolog UGM Manu Widyo Saputro mengatakan masyarakat dan pemerintah tidak perlu euforia dengan label Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia atau Wolrd Batik City.

 

Manu hanya berharap pemerintah saat ini perlu langkah selanjutnya usai mendapat label itu. Seperti halnya perlu adanya pusat studi tentang batik di Yogyakarta. Pasalnya, banyak masyarakat yang tidak mengetahui dan paham tentang batik. Sehingga perlu ada studi tentang batik. Sementara saat ini belum ada pusat studi tentang batik di Yogyakarta.


"Perlu adanya langkah selanjutnya. Tidak hanya disini. Tapi yang penting justru setelah ini apa. Kalo mau mendalami batik seharusnya menjadi pusat studi tentang batik," ujar Manu Rabu (22/10/2014).


Menurut Manu saat mendapat penghargaan dan penobatan Yogyakarta sebagai Kota Batik banyak yang mempunyai komitment sekedarnya saja. Seharusnya untuk menunjukkan Yogyakarta memang layak perlu adanya komitment yang jelas dan kuat. Sehingga nantinya Batik tidak akan lagi menjadi obyek tetapi menjadi subyek dari kebudayaan.



"Harus Punya komitmen. Jika pas momen semua jadi ahli batik. Tidak pernah batik jadi subyek untuk pembelajaran," ujar Manu.



Manu menyebut perlu kerja keras dari masyarakat dan kepedulian pemerintah jika ingin melestarikan batik sebagai simbol jati diri bangsa. Pasalnya saat ini banyak generasi muda yang tidak mengetahui sejarah batik. Bahkan saat ini banyak yang justru terpengaruh budaya luar. Walaupun begitu Yogyakarta pantas menjadi Kota Batik.



"Kenapa di Jogja karena dari jaman mataram kuno sudah jadi kota intelektual. Kalo nggali ya bahasanya harus dipahami. Kalo konsekuen denga kota batik dunia lho ya," ujarnya. (Fathi mahmud)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini