Sukses

Misteri Kerajaan Sriwijaya Terkuak di Pusat Wisata TBS Pelembang

Ditemukan sisa bangunan kerajaan sriwijaya di pusat wisata TBS Palembang

Liputan6.com, Palembang- Misteri sejarah Kerajaan Sriwijaya di Palembang semakin terkuak dengan ditemukannya sisa bangunan Kerajaan Sriwijaya dan pecahan barang kuno yang berumur ratusan tahun. Situs sejarah ini ditemukan di pusat wisata heritage Taman Bukit Siguntang (TBS) Palembang.

Sisa bangunan dan barang kuno tersebut ditemukan setelah diadakan penggalian di salah satu lahan TBS Palembang. Dari penggalian seluas enam meter lahan tanah, ternyata ditemukan bekas bangunan menggunakan batu bata besar yang tertimbun tanah di kedalaman 35 meter. Diungkapkan Retno Purwanti, Ketua Pelaksana Penggalian Situs, Badan Arkeologi Palembang, penemuan ini diawali saat petugas TBS Palembang menggali tanah saat membuat MCK dan tidak sengaja menemukan banyaknya batu bata yang berukuran besar.

"Awalnya batu bata tersebut dibuang saja oleh petugas TBS Palembang. Tapi ada salah satu petugas yang tahu bahwa batu bata tersebut merupakan batu yang berbeda dari biasanya. Temuan tersebut langsung dilaporkan ke kita dan langsung dilakukan penggalian. Ternyata benar, di sini ada bekas bangunan bersejarah yang sudah tertimbun," katanya kepada Liputan6.com, saat ditemui di lokasi penggalian Taman Bukit Siguntang (TBS) Palembang, Jumat (10/10/2014).

Dari bentuk struktur bangunan, kemungkinan bangunan tersebut merupakan rumah ibadah Wihara di sekitar Kerajaan Sriwijaya. Karena saat Kerajaan Sriwijaya berkuasa, mayoritas warganya menganut agama Buddha. Penggalian yang dilakukan dari hari Selasa (7/10/2014) hingga Sabtu besok (11/10/2014) ini juga menemukan pecahan barang-barang antik lainnya, yaitu pecahan keramik, kaca, manik-manik dan gerabah. Kemungkinan, pecahan barang ini berasal dari Dinasti Song di abad 10 yang digunakan di zaman Kerajaan Sriwijaya.

Ada 12 peneliti dan teknisi yang dikerahkan untuk mengumpulkan peninggalan situs ini. Bahkan, mereka menggandeng para civitas kampus bidang Ilmu Sejarah untuk membantu penggalian dan pengumpulan situs bersejarah ini. Hasil temuan tersebut akan dibawa ke kantornya untuk diteliti lebih lanjut mengenai usia pecahan barang antik dan jenisnya apa.

Setelah pengumpulan barang temuan selesai, lokasi di areal penggalian akan ditutup sementara dan akan digali kembali pada tahun depan. Karena pihaknya menilai akan banyak lagi temuan yang bisa dikumpulkan di lokasi yang dipercaya merupakan pusat Kerajaan Sriwijaya ini.

"Mungkin sampai Sabtu siang saja kita lakukan penggalian. Karena dananya kurang untuk tahun ini. Rencana dilanjutkan tahun depan. Sebenarnya di TBS ini banyak yang bisa ditemukan, tapi kita masih terbentur dana penelitian," paparnya.

Ditambahkan Kemas A.R. Panji, Tim Penggalian Situs dan Dosen FKIP Ilmu Sejarah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fattah Palembang, struktur batu bata di sisa bangunan tersebut terlihat lebih lebar dan pipih. Sehingga hal itulah yang membuat para peneliti yakin bahwa bangunan tersebut merupakan peninggalan sejarah.

"Kalau kita perhatikan, memang beda dari lebar dan komponen batu batanya. Lebih lebar dan pipih, sedangkan batu bata sekarang segi empat dan tidak lebar. Struktur bangunannya juga kemungkinan tempat ibadah, bisa juga seperti kolam. Kita belum tahu dan masih akan diteliti lagi," ucapnya.

Sebelumnya, sudah banyak peninggalan bersejarah lainnya yang ditemukan di TBS Palembang, diantaranya patung arca, batu, perunggu dan stupa. Temuan yang utuh disumbangkan ke Museum Bala Putra Dewa Palembang. (Ajeng Resti/Cyn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.