Sukses

Jadi Primadona di Palu, Ayam Serama Dihargai Puluhan Juta Rupiah

Ayam unik yang satu ini dihargai puluhan juta rupiah.

Liputan6.com, Palu Bagi pecinta dan peternak ayam, pasti tidak asing dengan jenis ayam Serama. Ya, ayam Serama beberapa tahun belakangan ini, memang cukup populer di kalangan pecinta dan peternak ayam tanah air. Seperti halnya, di Palu. Di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, ayam Serama menjadi primadona tersendiri bagi mereka yang mengaku, sebagai pecinta dan peternak ayam. Akibatnya, ayam jenis ini pun menjadi buruan.

Betapa tidak, selain mereka puas bisa memiliki ayam yang terkenal dengan keunikan bentuknya itu, para pecinta dan peternak ayam itu juga puas dengan untung yang didapat jika menjual per ekor ayam ini. Salah satu pecinta ayam Serama, Marten menerangkan, ayam Serama merupakan ayam asli Malaysia yang pertama kali masuk di Indonesia melalui Pulau Jawa hingga menyebar ke sejumlah daerah, termasuk ke Palu.

"Di Palu ayam ini menjadi buruan sudah dua tahun terakhir. Dan khusus ayam ini memang ada sendiri lombanya," aku dia kepada Liputan6.com di Palu, Senin (29/9/2014).

Harga ayam  yang unik dengan penampilan yang berlagak seperti model di atas panggung jika berjalan sambil berkokok dengan dada membusung bak binaraga ini memang cukup fantastik. Karena per ekornya saja bisa dihargai dari Rp 5 juta hingga Rp 30 juta.



"Yang saya jual ini rata-rata harganya Rp 5 juta. Tapi ada juga yang mahal, harganya Rp 15 juta per ekor. Cukup lumanyalah untungnya, apa lagi di Palu banyak yang cari," terang salah satu peternak ayam Serama, Rahmat.

Dia menjelaskan, harga ayam Serama dihargai mahal setelah dinilai dari warna bulu yang seragam dan ekor yang bisa berdiri tegak, serta dadanya yang semakin membusung.

"Kalau warna bulunya coklat seperti ayam saya ini, dengan ekor yang berdiri tegak serta dadanya semakin membusung bisa dihargai Rp 15 juta per ekor. Tapi dilihat dari umurnya juga, makin tua umurnya bisa lebih mahal lagi," imbuh Rahmat.



Peternakan ayam Serama di Palu memang belum begitu banyak ditemukan. Kendati demikian, pencinta dari ayam ini sudah cukup banyak di kota itu. Bahkan, saking banyaknya pecinta dari ayam ini. Tiap beberapa bulan sekali mereka mengadakan lomba dengan hadiah yang cukup memuaskan.

"Kalau lomba yang dinilia itu cara ayam ini berjalan dengan mengangkat ekor dan membusungkan dadanya. Ya, termasuk juga dalam lomba dinilai warna bulu dan umur ayam ini," tandas pecinta ayam serama lainnya, Sarifuddin. (M Taufan SP Bustan/Cyn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini