Sukses

Melihat Wandjina, Lukisan Misterius dari Zaman Kuno di Australia

Wandjina, lukisan batu di Kimberley Australia diyakini berasal dari 3800 tahun yang lalu.

Liputan6.com, Australia Jika berkunjung ke Australia, sempatkanlah diri Anda untuk berkunjung ke daerah Kimberley, suatu lanskap yang jarang penduduknya di barat laut Australia.

Seperti yang dilansir dari Ancient-origins.net, Selasa (5/8/2014), di daerah Kimberley terdapat beberapa lukisan batu antropomorfik yang bentuknya menyerupai sosok alien.

Mitos yang beredar, di beberapa tempat di Australia yang dianggap suci oleh orang-orang pribumi, pernah terjadi pertempuran sengit antara Dewa Matahari, yang datang dari langit dengan sebuah kapal, dan Dewa Bumi.

Pertempuran ini kemudian digambarkan pada monolit-monolit aneh yang tersebar di seluruh negeri dan salah satu lukisan tersebut dapat ditemukan di daerah Kimberley. Lukisan tersebut ditemukan pada tahun 1838 oleh seorang penjelajah bernama George Grey.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Wandjina si Lukisan Batu

Sementara itu, suku aborigin menyebut lukisan batu tersebut Wandjina dan mengatakan mereka dibuat oleh makhluk-mahluk yang pernah turun ke bumi pada zaman kuno.

Tinggi mereka sampai tujuh meter, dengan dua soket mata besar pada corak kulit putih. Mereka memiliki lingkaran cahaya di kepala mereka dan memiliki 3-7 jari pada tangan dan kaki mereka. Bagi sebagian orang, mitos ini adalah indikasi yang jelas bahwa di masa lalu, planet bumi pernah dikunjungi oleh mahluk dari planet lain.

3 dari 4 halaman

3800 Tahun yang Lalu

Gambar Wandjina ini diyakini berasal dari 3800 tahun yang lalu, setelah akhir milenium kemarau panjang yang memberi jalan untuk iklim yang lebih basah yang dipengaruhi oleh angin musim reguler.

Saat ini, orang Aborigin tertentu dari suku Mowanjum mengecat kembali gambar-gambar tersebut untuk menjamin kelangsungan Wandjina ini.

Pengecatan ulang dilakukan tiap tahun pada bulan Desember atau Januari juga untuk memastikan kedatangan musim hujan, menurut kepercayaan Mowanjum.

Pengecatan ulang ini telah begitu sering sehingga pada satu situs, bisa terdapat lebih dari 40 lapisan cat. Gaya lukisan telah berkembang selama proses ini. Lukisan-lukisan dari beberapa tahun terakhir terlihat gempal dan beberapa sekarang memiliki bulu mata.

4 dari 4 halaman

Muncul Sendiri atau Dalam Kelompok

Gambar atau lukisan Wandjina ini memiliki warna umum hitam, merah dan kuning dengan latar belakang putih. Mereka muncul sendiri atau dalam kelompok, secara vertikal maupun horizontal tergantung pada dimensi batu.

Komposisi umum adalah gambar tubuh bagian atas dan kepala besar yang menunjukkan mata dan hidung, tetapi biasanya tidak ada mulut.

Dua penjelasan telah diberikan untuk ini: Pertama mereka begitu sakti sehingga tidak memerlukan bicara dan kedua, jika mereka memiliki mulut, hujan tidak akan pernah berhenti.

Sekitar kepala Wandjina adalah garis atau blok warna, yang menggambarkan petir, awan atau hujan. Wandjina dapat menghukum mereka yang melanggar hukum dengan banjir, petir dan badai.

Lebih lanjut, lukisan-lukisan Wandjina masih diyakini memiliki kekuatan, oleh karena itu harus dirawat dan diperlakukan dengan hormat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.