Sukses

California Jadi Rumah Bagi Ratusan Burung Merak Liar

Meledaknya jumlah populasi burung merak membuat penduduk California merasa terganggu.

Liputan6.com, California Burung eksotik yang satu ini selalu membuat orang terpukau akan kecantikan dan keindahannya yang datang dari warna-warni bulu pada ekornya. Ya, si burung eksotis tersebut adalah burung merak.

 

Seperti yang dilansir dari Odditycentral, Senin 28 Juli 2014, umumnya jika Anda ingin melihat keindahan burung merak, Anda harus datang ke kebun binatang atau tempat-tempat yang telah ditunjuk oleh pemerintah sebagai tempat perlindungan satwa langka. Pasalnya jumlah populasi burung merak terbilang sedikit dan termasuk ke dalam satwa yang dilindungi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Seribu Burung Merak

Hal tersebut di atas tidak berlaku jika Anda berkujung ke daerah Palos Verdes, Los Angeles, California. Di daerah tersebut melihat burung merak bertengger di pagar rumah telah menjadi pemandangan biasa bagi penduduk sekitar selama 100 tahun. Namun kini, bertambahnya jumlah populasi burung eksotis nan cantik itu justru membuat penduduk merasa terganggu.

 

Lebih dari seribu burung merak kini tinggal di Rolling Hills Estates di Semenanjung Palos Verdes. Semula penduduk beradaptasi dengan kehidupan burung merak yang berkeliaran namun sekarang tidak tahan lagi. Menurut A.J. Poulin, mereka mencakar mobil, mengotori kebun, merusak genting, dan menimbulkan suara yang sangat gaduh setiap hari.

 

"Mobil kami tergores, dan Anda tidak dapat memarkir mobil di bawah pohon kami karena mobil Anda akan penuh dengan kotoran burung," jelasnya. "Tidak ada mekanisme untuk mengurangi populasi burung dan orang-orang mulai kesal. Ada seorang wanita yang memiliki 28 burung di atas pohonnya setiap malam. Dia bahkan tidak bisa berbicara di telepon."

3 dari 4 halaman

50 Merak Tewas Dibunuh

Tidak hanya itu, burung berekor indah tersebut juga sering melintas di tengah jalan, mengakibatkan kecelakaan dan sangat agresif. Penduduk yang geram mulai menembaki, memberikan racun, atau memanahi burung itu. Dalam 2 tahun dilaporkan sudah ada 50 merak tewas dibunuh dengan berbagai cara.

 

Menanggapi ini, Lt. Cesar Perea dari Society for the Prevention of Cruelty to Animals (SPCA) tidak setuju dengan cara penduduk mengatasi unggas cantik tersebut. Dia menilai perbuatan ini merupakan kriminalitas dan pelakunya harus diberi sanksi denda sebesar USD 200 ribu (Rp 2,29 miliar).

 

Menurut laporan, bahkan dalam tujuh bulan terakhir sudah ada 20 merak dibunuh. SPCA pun berencana mengungkap motif kematian dan kasus pembunuhan ini secepatnya.

4 dari 4 halaman

Asal Usul Burung Merak

Lebih lanjut, asal usul burung merak ini tidak begitu jelas, namun sebuah cerita populer menjelaskan bahwa burung ini berasal dari India. Frank Vanderlip Sr yang memiliki sebagian besar kawasan Palos Verdes pada 1920 kebetulan mengunjungi perkebunan temannya, Lucky Baldwin, di Arcadia.

 

Ia kemudian mengagumi kawanan burung merak Baldwin dari India dan akhirnya diberi 6 ekor untuk "menghidupkan" tempat tinggalnya. Sedangkan versi lainnya menyatakan merak-merak itu adalah hadiah dari putri Vanderlip yang datang dengan membawa koleksi burung milik Baldwin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.