Sukses

Apa saja Label Fesyen yang Biasa Dibeli Wanita Karir Muda?

Apa saja label fesyen yang biasa dibeli oleh wanita karir muda? Temukan jawabannya di artikel ini.

Liputan6.com, Jakarta Kemandirian finansial punya banyak arti dalam kehidupan seseorang. Terkhusus dalam kehidupan wanita, kemandirian finansial bisa punya kaitan erat dengan persoalan relasi yang setara dengan pria. Namun ada beberapa hal lain yang lebih simple terkait kemandirian finansial seorang wanita. Apakah itu? Belanja!

 

Saat masih kuliah dan belum punya penghasilan sendiri, Anda mungkin perlu sedikit merengek pada mama atau papa agar diberi uang jajan tambahan untuk membeli cardigan lucu yang dilihat di mall. Mereka yang tak tega “mengganggu” orangtuanya mungkin lebih memilih untuk berhemat dan menabung.

 

Setelah bekerja dan memiliki penghasilan sendiri, memang terasa lebih ada keleluasaan untuk berbelanja. Isi kantong yang lebih tebal dibanding pemberian orangtua saat masih kuliah memperluas ruang untuk memenuhi hasrat membeli baju-baju lucu, baik dibutuhkan ataupun tidak.

 

Namun demikian, bertambahnya berbagai kebutuhan ataupun tanggungan tetap memberi batasan bagi kegiatan berbelanja itu sendiri. Dengan kondisi seperti ini, Anda tentu pilah-pilih label dan harga pakaian saat hendak membelinya. Pertimbangan merek, harga, diskon, model, bercampur di kepala saat berada di sebuah butik atau department stores.

 

Nah, Liputan6.com mewawancarai 5 wanita karir muda tentang label-label pakaian yang biasa mereka beli. Apa saja label-label pakaian tersebut? Simak pengakuan belanja mereka berikut ini seperti ditulis Rabu (11/6/2014):

 

Yulia, 23 tahun, Pegawai Swasta

Untuk kaos, celana, dan sweater, label yang biasa dibeli Yulia adalah Gaudi. Gaudi adalah sebuah label lokal yang didirikan oleh sepasang sahabat, Nathalia Napitupulu dan Janet Dana. Pertama kali Gaudi hadir di Plaza Semanggi pada tahun 2004. Label ini kemudian berkembang hingga hadir di banyak di Indonesia, seperti di Gandaria City dan FX.

 

Untuk dress, Yulia memilih label Forever21 sebagai pilihannya. Forever21 adalah label fesyen asal Amerika yang didirikan pada tahun 1984. Meski didirikan di Amerika, pendiri label ini adalah pasangan suami-istri asal Korea, Do Won Chang dan Jin Sook Chang. Di Indonesia, Forever21 terdapat di Grand Indonesia dan Pondok Indah Mall.

 

Nisa, 23 tahun, Content Writer

Nisa mengaku tak punya waktu khusus untuk berbelanja. Selagi masih ada uang untuk dibelikan baju, ia akan membelinya. Nisa biasa membeli pakaian dari label Zara. Pakaian yang biasa dibelinya di sana adalah pakaian untuk hangout bersama teman-teman.

 

Selain karena namanya yang memang sudah terkenal, kualitas produk-produk Zara menjadi alasan dipilihnya label tersebut. Zara adalah sebuah label fesyen asal Spanyol yang didirikan oleh Amancio Ortega pada tahun 1974. Di Jakarta, Zara hadir di berbagai mall ternama, seperti di Plaza Indonesia.

 

Puput, 26 tahun, Karyawati

Puput memiliki selera fesyen yang sedikit berbeda dari yang lainnya. Wanita muda ini merasa tak girly. Oleh karenanya, ia lebih memilih untuk membeli pakaian-pakaian yang nyaman dipakai. Biasanya Puput berbelanja bersama teman-temannya.

 

Untuk seleranya ini, Puput memilih label Eiger. Label dari Indonesia yang didirikan oleh Ronny Lukito di Bandung pada tahun 1993. Nama label ini diambil dari nama Gunung Eiger yang terletak di Swiss. Item-item yang dijual oleh label ini berhubungan dengan aktifitas pendakian gunung dan olahraga luar ruang.

 

Fanya, 27 tahun & Nida, 32 tahun, Marketing Executive

Sepasang rekan kerja ini tampaknya termasuk pecinta high street fashion. Label asal Swedia H&M menjadi salah satu pilihan mereka saat berbelanja. Baju-baju label tersebut yang dibelinya beragam mulai dari yang kasual hingga formal. Label H&M didirikan pada tahun 1947. Di Indonesia, H&M dapat ditemui di Grand Indonesia, Gandaria City, dan Pondok Indah Mall.

 

Selain H&M, Nida dan Fanya memilih berbelanja pakaian label Stradivarius, Bershka, Pull & Bear, Topshop, dan Zara. Tentang kegiatan berbelanja itu sendiri, dua rekan kerja ini punya kebiasaan berbeda. Fanya lebih suka berbelanja bersama teman-temannya karena ia ingin mendapat masukan tentang item fesyen yang dipilihnya. Sedangkan Nida lebih suka berbelanja sendiri karena merasa lebih bebas. Fanya cenderung membeli pakaian yang ia butuhkan sedangkan Nida akan membeli apa yang dilihatnya lucu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.