Sukses

Nikmatnya Sate Padang & Teh Talua di Mak Syukur

Makanan khas Minang yang berisi lidah, jantung atau daging sapi berkuahkan kari ini banyak dijual di kota-kota besar seperti Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang belum pernah mencicipi sate padang? Makanan khas Minang yang berisi lidah, jantung atau daging sapi berkuahkan kari ini banyak dijual di kota-kota besar seperti Jakarta.

Tapi pernahkah Anda mencicipi resep asli kuliner sate padang dari daerahnya langsung? di Sate Mak Syukur Padang Panjang, Sumatera Barat, Liputan6.com berkesempatan mencicipi sate padang yang pernah dikunjungi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

Menunggu sekitar lima menit, sate padang kami akhirnya tiba. Penasaran dengan kuahnya yang berwarna kuning pekat, rasa karinya begitu kental dan berbeda jauh dengan sate padang di tempat lain. Selain itu, irisan daging yang besar sekitar 1-2 sentimeter membuat siapapun tak sabar mencobanya.

Tapi setelah diteliti kembali, tenyata hanya ada 7 tusuk sate beserta lontong dibawah satenya. Perlu diketahui, semua sate disini benar-benar menggunakan daging dan lemak. Jadi bukan jantung atau lidah seperti sate padang kebanyakan. Untuk kuahnya, rasa kari kambing dan kunyit sudah terasa di lidah saat dicampur dengan satenya. 

Yang menarik, semakin dalam menghabiskan sate dan kuahnya, Anda akan merasakan rasa pedas khas dari rempah bumbu padang seperti jahe dan cabai. Di Padang, Sate padang Mak Syukur ini terdapat di jalan Sutan Syahrir no. 250 Silaiang Bawah, Padang panjang dan jalan M Syafei Petak, Padang Panjang. Sedangkan di Jakarta, sate padang mak syukur dapat dijumpai di Mall Kelapa Gading, Pasar Raya Block M dan Pasar Raya Manggarai. Untuk harganya, tidak perlu mengocek kantong dalam-dalam, satu porsi (7 tusuk) hanya berkisar Rp 22 ribu. 

Teh Talua

Setelah makan sate padang khas dari daerahnya langsung, di Padang seperti tak lengkap bila tidak mencicipi teh talua. Teh talua merupakan teh campuran telur ayam atau bebek yang dikocok terus hingga membentuk tiga layer (lenggek). Lenggek pertama buriah (busa telur), lenggek kedua berwarna cokelatan dan lenggek terakhir warna putih.

Saat mencobanya, tidak perlu khawatir amis karena teh yang digunakan adalah teh hitam Indonesia yang memiliki rasa kuat sehingga Anda hanya mendapatkan rasa manis dan gurih saat meminumnya. 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.