Sukses

Pohon Berdarah, Ada di Afrika Selatan

Pohon ini disebut pohon berdarah karena warna merah gelap menyerupai darah segar.

Liputan6.com, Johannesburg Pernahkah Anda mengenal sebuah pohon yang disebut dengan pohon 'berdarah'? Pohon ini disebut pohon berdarah karena pohon tersebut mempunyai warna merah gelap menyerupai darah segar.

Seperti yang dilansir dari Plantzafrica.com, Rabu (7/5/2014), pohon 'berdarah' tersebut bernama Kiaat atau sejenis pohon jati asli Afrika Selatan. Pohon dengan nama latin Pterocarpus angolensis ini juga dikenal dengan sebutan Mukwa dan Muninga.

Pohon ini memiliki tinggi 12-18 meter, berkulit kasar dengan warna cokelat gelap dan mempunyai bunga kuning yang bermahkota seperti payung.

Jika dibelah, maka dari potongan batangnya akan menetes cairan merah tua. Hal sama terjadi ketika ada cabang pohon yang rusak. Warna getahnya mirip dengan cairan darah pada tubuh hewan yang terpotong.

Terlihat seram namun getah ini ternyata berkhasiat sebagai pertolongan pertama untuk luka. Karena warnanya mirip darah, getah pohon ini juga dipercaya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan masalah yang berkaitan dengan darah.

Getah pohon tersebut juga kerap digunakan untuk mengobati beberapa masalah medis, seperti kurap, nyeri, masalah mata, malaria, demam blackwater, masalah perut, juga meningkatkan produksi Air Susu Ibu (ASI).

Selain itu, getah pohon ini apabila dicampur dengan lemak hewan, dapat digunakan sebagai bahan kosmetik untuk wajah dan tubuh.

Selain getahnya yang unik, kayu pohon Kiaat juga bisa digunakan sebagai bahan furnitur berkualitas tinggi. Karena batang pohonnya gampang diukir, dilem dan disekrup serta mudah dicat. Ditambah daya tahannya yang tinggi, membuat kayu pohon ini sangat cocok sebagai bahan pembuatan kapal, kano dan lantai kamar mandi.

Lebih lanjut, karena manfaatnya yang beragam, pohon ini mengalami eksploitasi besar-besaran, khususnya dari penduduk Afrika Tengah dan Selatan. Hal ini mengakibatkan jumlahnya mengalami penurunan drastis dalam beberapa dekade terakhir. (Ars/Liz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.