Sukses

Gurihnya Bebek Goreng Bola Dunia

Menu makanan khas Gunungkidul yang satu ini mulai digemari di kota Jogja. Namanya Bebek Goreng Bola Dunia.

Liputan6.com, Yogyakarta Menu makanan khas Gunungkidul yang satu ini mulai digemari di kota Jogja. Namanya Bebek Goreng Bola Dunia. Nama menu ini untuk menyambut piala dunia yang tahun ini akan digelar. Tampilan bebeknya seperti halnya bebek biasa, hanya berbeda dalam penyajian nasinya yang berbentuk bola.

Bebek goreng dengan bumbu khas Gunungkidul ini terasa lebih gurih dibandingkan bebek goreng lainnya. Tampilannya memang lebih gelap, namun dari segi rasa, bumbu yang sudah diramu dan diendapkan bersama bebeknya membuat lidah ini selalu ingin menagih. Owner Bebek Pak Koes, Koesnanto menjelaskan ramuan yang disiapkan memang berasal dari keluarga. Koes mengakui jika membuat masakan seperti bebek memang cenderung sulit dibandingkan ayam.


"Yang membuat makanan saya enak itu justru dari pelanggan dan pengunjung. Karena pengunjung yang datang kesini selalu saya tanya apa yang kurang. Jadi lama-lama saya tahu minat rasa pelanggan saya tahu," kata Koesnanto kepada Liputan6.com, Selasa (06/05/2014).

 Bebek ala Gunungkidul ini menggunakan bebek yang sudah tua. Menurut Koes pemilihan bebek menjadi kunci utama olahan makanan yang dijualnya. Bebek ini menjadi lebih mudah dimakan dan tidak alot. Bahkan bau amis yang biasa melekat di daging bebek cenderung hilang. Pemilihan ini mmbuat rasa daging bebek menjadi lebih gurih. Koes pun memberi tips membedakan bebek yang dijual apakah bebek muda atau bebek tua.


"Mindset orang yang makan bebek itu kan alot, amis karena memang masaknya sangat sulit. Kalo yang dipinggir jalan mau ikut cara saya ya  sulit. Tekor karena proses merebus sangat lama sehingga akhirnya citarasa bebek saya jadi gurih," ujar Koes.


Bebek yang dijual diwarung ini terhitung sehat karena kadar kolesterolnya sedikit. Hal ini dikarenakan bebek yang digunakan adalah bebek yang sudah berumur minimal 16 bulan. Koes menyebut bebeknya sangat diminati orang tua maupun anak kecil.


"Bebek yang saya pakai tidak lagi bertelur yang umurnya 16-18 bulan dan bukan bebek potong. Bebek afkir yang sudah tidak lagi bertelur. Kalo bebek afkir itu tingkat kadar kolesterolnya sangat kecil," ujarnya.

Keistimewaan Bebek Pak Koes Gunungkidul ini juga dari sambalnya. Sambal yang paling dicari disini adalah sambal bawang dan sambal tomat terasi. Sambal bawang disini terasa pedas di mulut namun tidak panas di perut. Hal ini dikarenakan proses pembuatannya menggunakan minyak panas. Minyak panas ini mempengaruhi citarasa sambal.


Selain menu bebek, Anda juga bisa memilih menu lainnya seperti ayam bakar, lele, Nila dan Gurameh. Harga yang ditawarkan pun cukup murah. Harga yang ditawarkan mulai 5 ribu hingga 22 ribu. Warung dengan tagline jelas beda, beda jelas ini bisa dikunjungi mulai dari jam 10 pagi sampai 11 malam. Bagi pecintq menu bebek sebaiknya anda tidak boleh melewatkan warung yang satu ini. (Fth/Liz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini