Sukses

Suku Baduy Kirim Pesan ke Pemerintah Lewat Upacara Seba

Masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar hari ini melaksanakan tradisi yang sudah menjadi turun temurun semenjak zaman nenek moyang.

Liputan6.com, Lebak Masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar Jumat, (2/5/2014) melaksanakan tradisi yang sudah menjadi turun temurun semenjak zaman nenek moyang mereka, yaitu Seba Baduy.

"Orang Baduy itu wajib menghormati Banten lama, karena itu tempat pusaka-pusaka Banten," ujar Jaro (kepala Desa) Daina, suku Baduy Luar saat di temui dikediamannya yang berada di Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (1/5/2014).

Menurut penuturan Jaro Daina, akan ada sekitar 1000 orang Baduy yang akan melakukan Seba Baduy ini. Seba Baduy ini akan menempuh beberapa tempat, yaitu Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang dan Kota Serang. Upacara Seba Baduy ini resmi dilepas oleh Bupati Lebak, Iti Jayabaya, di Pendopo Kabupaten Lebak Kamis malam.

Bagi suku Baduy Dalam, mereka akan berjalan kaki lalu berjalan kaki sedangkan suku Baduy Luar, akan menggunakan kendaraan bermotor yang mereka sewa.

"Bisa lewat jalan aspal, bisa juga motong jalan. Lamun rek mobil, nteu aci (kalau naik mobil tidak sah). Niat kuat, pasti kuat," ujar Ayah Mursid, tokoh masyarakat Baduy dalam saat ditemui di kediamannya.

Suku Baduy Dalam akan berangkat lebih awal pada Jumat pagi pukul 05.00 wib dengan berjalan kaki, sedangkan suku Baduy Luar berangkat lebih siang pada pukul 13.00 wib menggunakan kendaraan bermotor.

"Seba itu silaturahmai ada ke pemerintah. Silaturahmi batin dan lahir. Asal usulnya merupakan sudah putusan adat," ucap Ayah Mursid menjelaskan makna Seba Baduy.

Suku Baduy sendiri direncanakan akan diterima langsung oleh Wakil Gubernur Banten, Rano Karno, di Pendopo Lama Gubernur Banten yang berlokasi di Jalan Brigjen Syam'un, Kota Serang.

"Lamun nteu aya ibu gede, Kami mah untuk seba mah, saha bae nu ngajalnkan, nu narima seba, seba mah nu dilaksanakan (kalau tidak ada ibu besar -Ratu Atut-, kami untuk Seba siapa saja yang menerima, Seba tetap dilaksanakan)," ujar Ayah Mursid dengan bahasa Sunda di kediamannya.

Acara Seba Baduy ini pun dilaksanakan untuk mengingatkan pemerintahan agar berjalan sesuai koridor, "Pemerintah megang amanah, orang Baduy megang amanah. Semua megang amanah. Kalau bahasa buhunnya, nitipkan nusa dan bangsa, nteu acan di acak (jangan di rusak). Kita nitipkan kepada pemerintah. Pemerintah itu manusia biasa, pasti melakukan kesalahan. Kita saling mengingatkan, saling bertukar wacana," tutup Ayah Mursid menjelaskan.

Seba Baduy ini dikhususkan untuk kaum laki-laki saja. Karena, perempuannya harus mengurus anak dan rumah. Para suku Baduy ini, diperkirakan akan sampai di Kota Serang hari Sabtu siang (3/5/2014). (Yandhi Deslatama/Ars)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.