Aplikasi Smartphone Untuk Deteksi Kosmetik Berbahaya

Liputan6.com, Jakarta Kesehatan punya harga yang tak dapat disaingi oleh kecantikan. Dalam hidup ini memang perlu ada pemeringkatan tentang hal apa yang harus diprioritaskan. Dampak pementingan kecantikan yang abai terhadap aspek-aspek kesehatan dapat membuat kualitas hidup Anda menurun.

Oleh karena itu, jangan asal beli produk kecantikan. Teliti terlebih dahulu kandungan-kandungan yang ada di dalamnya. Bersyukurlah pada kemajuan teknologi yang memudahkan informasi tersebar dengan cepat dan mudah diakses.

Dilansir dari huffingtonpost.com Rabu (30/4/2014), kini telah hadir sebuah aplikasi di smartphone yang memungkinkan Anda untuk mendapat penjelasan tentang kandungan-kandungan yang ada di berbagai produk kecantikan. Aplikasi itu bernama Think Dirty App.

Cukup mudah menggunakan aplikasi ini. Masukkan nama produk di aplikasi itu atau pindai barcode produk dan Anda akan mendapat informasi tentang kimia-kimia yang menjadi komposisi produk. Selain itu, aplikasi ini juga akan memberi rekomendasi mengenai produk-produk serupa dengan kandungan yang lebih aman.

Pengembang aplikasi ini adalah Lily Tse yang didorong oleh rasa frustasinya sendiri saat ingin tahu hal-hal berbahaya yang terdapat pada sebuah kosmetik. Informasi dan rekomendasi yang diberikan oleh aplikasi ini diambil dari sejumlah sumber terpercaya, misalnya dari The Campaign for Safe Cosmetics.

The Campaign for Safe Cosmetics merupakan kampanye koalisi beberapa organisasi yang dibentuk pada tahun 2004. Kampanye ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang hal-hal berbahaya yang bisa ada dalam sebuah kosmetik dan berupaya untuk mengeliminasi penggunaan bahan-bahan berbahaya itu pada produk-produk kecantikan lainnya.

Lili Tse mengatakan “Tiga tahun lalu saya tergerak saat melihat animasi pendek yang diproduksi oleh The Campaign for Safe Cosmetics. Video itu sangat sesuai dengan pengalaman pribadi saya yang tak mengerti apa maksud nama-nama kimia yang ada di label kosmetik. Saat itu lah saya menyadari bahwa dunia butuh aplikasi seperti Think Dirty App”.