Sukses

Cantik! Perhiasan Yang Terbuat dari Bekas Senjata

Dapatkah senjata menjadi mode? Pertanyaan ini kini bisa menjadi kenyataan. Para disainer ini mengubah senjata jadi sebuah perhiasan unik.

Liputan6.com, Los ANgeles Dapatkah senjata menjadi mode? Pertanyaan ini kini bisa menjadi kenyataan. Para disainer perhiasan yang tergabung dalam komunitas bernama Liberty United baru-baru ini mengubah senjata-senjata dimasa perang dunia menjadi sebuah perhiasan yang bukan hanya cantik tetapi juga unik dan artistik.

Para senjata tersebut, mulai dari selongsong peluru bekas, senapan AK47, borgol, rel kereta, dan masih banyak lagi dileburnya kemudian dirangkai menjadi bentuk perhiasan baru tanpa menghilangkan ciri khas lamanya.

Peter Thum, sosok dibalik berdirinya Liberty United ini mengaku ide ini bermula dari perjalanannya ke Afrika beberapa tahun lalu. Ia melihat banyak anak-anak kecil masih mengusung senjata disana. "Pikiran pertama saya adalah apa arti senjata itu disana dan apa dampaknya bila kita dapat membuat situasi disana menjadi lebih baik," kata Peter ketika diwawancara oleh Today.com

Idenya adalah melebur senjata AK47 kemudian mengubahnya menjadi perhiasan yang artistik, mewah, dan mahal. Bhakan harganya melebihi harga sepotong senjata itu sendiri di pasaran.

Perhiasan yang diberi nama Founderie47 itu menjadi laris manis dan semakin banyak orang memesannya, maka semakin banyak senjata yang dilebur dan semakin tinggi alasan untuk melakukannya.

Keunikan lain dari perhiasan dari senjata ini setiap perhiasan akan dihiasi dengan nomor seri senjata yang telah dilebur agar pembeli dapat mengetahui historis perhiasan yang dikenakannya tersebut. Proses tersebut terjadi karena donasi senjata yang dilakukan oleh pemilik senjata itu sendiri.

"Nomor serial sebuah senjata adalah seperti DNA senjata itu sendiri. Maka kami menyisakannya apabila dibutuhkan sewaktu-waktu. Selain itu, banyak orang menganggap nomor serial ini juga terlihat keren pada perhiasan yang kami buat," kata Thum.

Tahun lalu, proses pembuatan senjata di Afrika ini akhirnya sukses dibawa oleh Thum ke Amrik. Tingkat kepemilikan senjata ilegal di AMrik memang masih dianggap cukup tinggi, dan salah satu faktor yang mendorong hal ini adalah masuknya banyak senjata baru dan tidak diketahuinya kemana senjata lama dibuang. Thum memaparkan diperkirakan terdapat 300 Juta senjata api yang beredar di Amerika Serikat, ditambah dengan 1.8 Miliar peluru. "Jika kita membangun sebuah kapal besar dari senjata-senjata tersebut, bisa jadi senjatanya tidak akan cukup. Tetapi kami hanya membuat perhiasan kecil, jadi semestinya kami tidak perlu kekurangan bahan material," canda Thum.

Tantangan membuat perhiasan-perhiasan unik ini dikatakan oleh Thum adalah memberi pengertian kepada masyarakat dan pemerintah setempat untuk mendonasikan senjata mereka, bukan pengembalian pajak atau uang.

Dan meski bagi komunitas ini masih mengalami kesulitan untuk memperoleh senjata-senjata bekas dari negaranya sendiri, namun pasokan senjata bekas dari Afrika terus berlanjut. Itulah sebabnya dalam perhiasan mereka tertulis 'Remade in USA', karena materialnya diperoleh dari tempat lain sementara pembuatannya sudah dipindahkan ke Amrik.

Kekerasan dengan menggunakan senjata juga menjadi perhatian serius di Amrik. Dan kini, ada salah satu cara untuk mengurangi pasokan senjata ini namun tetap menghasilkan dana, dan bahkan uang yang lebih besar lagi tanpa perlu menyakiti masyarakat umum.

Selain Thum, sejumlah disainer perhiasan terkenal yang terlibat dalam proyek ini adalah Phillp Crangi dari Giles & Brother serta Pamela Love. Bergabungnya dua disainer perhiasan tersebut meberikan ide-ide baru yang unik dalam revolusi perhiasan dari senjata ini. Pamela Love, misalnya. Ia mengubah potongan rel kereta api tua dan borgol lama menjadi gelang yang cantik dan modis!

Sejak berdirinya Liberty United, Thum telah berjanji untuk mendonasikan penjualan perhiasan ini untuk mengatasi kekerasan akibat senjata. Sekitar 20 persen dari perhiasan karya Pamela Love dan 25 persen dari karya Giles & Brother disumbangkan untuk program ini di Afrika dan Amerika Serikat.

Dan meski Liberty United masih berusia sembilan bulan sejak berdirinya, komunitas ini sudah memperoleh banyak masukan positif dari masyarakat. Namun sebagai model bisnis yang masih baru, sekaligus untuk mengendalikan eksklusifitasnya, Thum masih menjual perhiasan-perhiasan ini melalui situs internetnya: Libertyunited.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini