Liputan6.com, Denpasar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menginisiasi penyelenggaraan kegiatan "Wonderful Adventure Indonesia: Asia Pacific Hash 2014. Kegiatan yang diselenggarakan pada 9-11 Mei 2014 itu akan digelar di dua provinsi yakni Bali dan Nusa Tenggara Timur.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu menuturkan, penetapan dua lokasi itu merupakan bagian dari upaya memperkenalkan destinasi wisata olahraga potensial di Indonesia kepada warga dunia.
"Pesertanya nanti berasal dari beberapa negara seperti Australia, Inggris, Brunei Darusalam, China, Belanda, Jerman, India, Jepang, Malaysia dan Selandia Baru," kata dia, saat memberi keterangan resmi di Kantor Gubernur Bali, Senin 21 April 2014.
Menurutnya, acara yang baru pertama kali digelar ini bakal diikuti sekitar 2 ribu peserta. Dari jumlah tersebut, Mari memprediksi tiap satu orang peserta akan mengeluarkan dana sekira USD 2-3 ribu (sekitar Rp 33 juta) tiap harinya.
"Strategi kami untuk mengembangkan pariwisata Indonesia adalah 16+7+16 yakni 16 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), tujuh wisata minat khusus pada 16 pasar wisata utama," urai Mari.
Ia melanjutkan, kegiatan ini merupakan batu loncatan untuk target besar even serupa di tahun 2016. Pada tahun itu, Mari memprediksi akan ada 60 negara yang terlibat dengan jumlah peserta sebanyak 6 ribu orang. Ia menjelaskan, even ini menelan biaya sekitar Rp 6 miliar.
Menurutnya, kegiatan bertaraf internasional ini berdampak positif, karena akan memacu pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas wilayah. Penyelenggaraan even ini, sambung dia, tentu harus harus didukung oleh adanya fasilitas penerbangan dan infrastruktur yang memadai seperti bandara, pelabuhan, jalan, hotel dan sarana pendukung lainnya. "Kami sudah berkomunikasi dengan Maskapai Garuda Indonesia untuk menambah extra flight," tutur Mari.
Ia menjelaskan, secara umum, Hash dapat diartikan sebagai bentuk olahraga rekreasi berupa aktivitas jalan dan berlari mengikuti petunjuk kertas atau tepung yang disebar dengan jarak tertentu. Lokasinya mengambil daerah yang masih alamai seperti pedesaan dan perbukitan atau daerah pegunungan, khususnya daya tarik wisata.
"Indonesia telah berpengalaman menjadi tuan rumah even olahraga Borobudur Interhash 2002, sebuah acara Hash internasional dua tahunan yang dihadiri oleh para hasher seluruh dunia," tutup Mari.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.