Sukses

Pagoda di Myanmar Punya Wifi Bagai Sebuah Kemewahan

Menemukan tempat-tempat berfasilitas internet di Yangoon, Myanmar tidaklah mudah. Pagoda ini memiliki fasilitas selancar internet.

Liputan6.com, Yangoon Menemukan tempat-tempat berfasilitas internet di Yangoon, Myanmar tidaklah mudah. Hanya hotel, beberapa hostel dan sejumlah restoran fine dining saja yang memilikinya.

 

Menggunakan sim-card lokal pun nyaris tidak berguna dalam perjalanan singkat karena untuk membeli kartu perdana GSM dikenakan biaya US$ 120. Ini dikarenakan semua jenis sim card di Myanmar adalah nomor permanen, dan bukan nomor sekali pakai seperti di negara ASEAN lainnya.

 

Tetapi bayangkan jika Anda bisa menemukan fasilitas wifi di sebuah pagoda. Ya, itu hanya ada di Shwedagon Pagoda di Yangoon, Myanmar.

 

Pagoda terbesar di Yangoon ini memang dilengkapi dengan sejumlah fasilitas moderen. Mulai dari PC komputer yang hanya boleh digunakan oleh turis, fasilitas wifi yang tersambung secara otomatis begitu memasuki area puncak pagoda, serta dispenser air moderen.

 

 

Shwedagon Pagoda merupakan salah satu pagoda tertua di Asia. Pada mula berdirinya, pagoda ini hanya berupa stupa perwujudan Buddha dari 4 generasi, sehingga disebut Shwedagon.

 

Selama tahun berdirinya, 600 Sebelum Masehi,Shwedagon telah dipimpin oleh 32 raja dari Dinasti Okklapa. Pada tahun 1453, Ratu Shin Shaw Pu mendirikan menara setinggi 302 kaki, sementara Raja Shinbyushin menambah tinggi menara menjadi 326 meter persegi.

 

Di pagoda ini terdapat lebih dari 18 stupa penting, serta sekitar 6 pagoda-pagoda kecil yang kesemuanya berlapis emas. Kabarnya, 30 ton emas murni digunakan untuk melapisi atap pagoda.

 

Tiket masuk Pagoda Shwedagon dibanderol dengan harga 8 USD atau 8.000 Kyat (mata uang Myanmar), setara dengan 84 ribu rupiah.

 

Selain memiliki nilai historis yang kuat, keunikan arsitekturalnya, kekompakan para donatur untuk memberikan fasilitas yang terbaik patut diacungi jempol. Untuk wifi, pagoda ini difasilitasi oleh Redlink, perusahaan telekomunikasi setempat. Sementara untuk komputer PC difasilitasi oleh perusahaan asal Taiwan, Acer.

 

Chris, turis asal Norwegia yang beberapa kali mengunjungi pagoda ini bahkan mengatakan bahwa fasilitas wifi di pagoda ini jauh lebih cepat ketimbang di hotel tempat tinggalnya di Yangoon. Saya juga penasaran ingin membuktikan kecepatan internet di pagoda ini. Hasilnya, koneksinya cukup cepat pada saat sedang stabil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini